- 1 Komunikasi
- Definisi Komunikasi
Komunikasi menurut asal katanya yaitu ‘Communis’ yang memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki
tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. [komunikasi
nonverbal].
- Tiga Dimensi Penting yang Mendasari Definisi-definisi Komunikasi :
annya Misalnya, definisi komunikasi yang
menyatakan "komunikasi adalah proses yang menghubungkansatu sama lain
bagian-bagian terpisah dari dunia kehidupan" adalah terlalu umum,sementara
definisi komunikasi yang menyatakan bahwa "komunikasi sebagai alat untuk
mengirim pesan militer, perintah,dan sebagainya lewat telepon, telegraf,radio,
kurir, dan sebagainya" terlalu sempit.
Dimensi Kedua: Kesengajaan
(intentionality), Sebagian definisi mencakup hanya pengiriman dan penerimaan
pesan yang disengaja; sedangkan sebagian definisi lainnya tidak menuntut syarat
ini. Contoh definisi yang mensyaratkan kesengajaan (Gerald E Miller) komunikasi
sebagai "situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan
suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima". Sedangkan definisi yang mengabaikan kesengajaan (Alex Code)
" suatu proses yang membuat sama bagi dua orang atau lebih apa yang
tadinya merupakan monopoli seseorang atau sejumlah orang".
Dimensi Ketiga: Penilaian
Normatif, Sebagian definisi meskipun secara implisit, menyertakan keberhasilan
atau kecermatan; sebagian tidak demikian. Definisi komunikasi dad John B Hoben,
misalnya mengasumsikan bahwa komunikasi itu(harus) berhasil: "Komunikasi
adalahpertukaran verbal pikiran atau gagasan". Asumsi dibalik definisi
adalah suatu pikiran atau gagasan secara berhasil dipertukarkan. Sebagian
definisi lainnya tidak otomatis mensyaratkan keberhasilan, seperti definisi
komunikasi dari Berard Berelson dan Gary Steiner: "Komunikasi adalah
transmisi informasi" , definisi ini tidak mensyaratkan bahwa informasi itu
harus diterima atau dimengerti.
- 2 Leadership
- Definisi Leadership
Menurut Robert Dubin definisi atau
pengertian kepemimpinan diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan
keputusan.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam
Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi
orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa Kepemimpinan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
- Teori Kepemimpinan
Teori X dan Y
[Douglas Mc Gregor]: Menggambarkan
dua model bertentangan mengenai motivasi tenaga kerja. Konsep ini terkenal dengan menggunakan
anggapan-anggapan sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung
menyukai gaya kepemimpinan melalui kuasa dan sebaliknya, seorang pemimpin yang
menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik.
Teori
X
Teori
ini menyatakan bahawa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak
suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya. Pekerja memiliki cita-cita yang kecil untuk mencapai
tujuan syarikat namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.
Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar
dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan syarikat.
Teori
Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja
adalah kudrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari. Pekerja tidak perlu
terlalu diawasi dan diancam secara ketat kerana mereka memiliki pengendalian
serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan syarikat. Pekerja memiliki
kemampuan kreatif, imaginasi, kepandaian serta memahami tanggungjawab dan
prestasi atas pencapaian tujuan bekerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan
segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Teori Sistem
4 [Resist Likert]: Teori Empat Sistem
(bahasa Inggris: Four Systems Theory)
adalah salah satu teori komunikasi yang mengkaji hubungan antar manusia melalui hasil dari
produksinya dilihat dari kacamata manajemen.
Teori ini
berlangsung dalam empat sistem:
Sistem Pertama: Sistem yang penuh
tekanan dan otoriter dimana segala sesuatu diperintahkan dengan tangan besi dan
tidak memerlukan umpan balik. Atasan tidak memiliki kepercayaan terhadap
bawahan dan bawahan tidak memiliki kewenangan untuk mendiskusikan pekerjaannya
dengan atasan. Akibat dari konsep ini adalah ketakutan, ancaman dan hukuman
jika tidak selesai. Proses komunikasi lebih banyak dari atas kebawah.
Sistem Kedua: Sistem yang lebih lunak dan otoriter
dimana manajer lebih sensitif terhadap kebutuhan karyawan. Manajemen berkenan
untuk percaya pada bawahan dalam hubungan atasan dan bawahan, keputusan ada di
atas namun ada kesempatan bagi bawahan untuk turut memberikan masukan atas
keputusan itu.
Sistem Ketiga: Sistem konsultatif dimana pimpinan
mencari masukan dari karyawan. Disini karyawan bebas berhubungan dan berdiskusi
dengan atasan dan interaksi antara pimpinan dan karyawan nyata. Keputusan di
tangan atasan, namun karyawan memiliki andil dalam keputusan tersebut.
Sistem Keempat: Sistem partisipan dimana pekerja
berpartisipasi aktif dalam membuat keputusan. Disini manajemen percaya
sepenuhnya pada bawahan dan mereka dapat membuat keputusan. Alur informasi
keatas, kebawah, dan menyilang. Komunikasi kebawah pada umumnya diterima, jika
tidak dapat dipastikan dan diperbolehkan ada diskusi antara karyawan dan
manajer. Interaksi dalam sistem terbangun, komunikasi keatas umumnya akurat dan
manajer menanggapi umpan balik dengan tulus. Motivasi kerja dikembangkan dengan
partisipasi yang kuat dalam pengambilan keputusan, penetapan goal setting
(tujuan) dan penilaian .
Theory of Leadership Pattern
Choice / Gaya Kepemimpinan
Kontinum
[Robert Tannenbaum dan Warren
Schmidt]
Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang
ekstrem yang
berpengaruh pada kebebasan bawahan. Pada bidang pertama
pemimpin menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya, sedangkan pada bidang
kedua pemimpin menunjukkan
gaya
yang demokratis. Kedua bidang pengaruh
ini dipengaruhi dalam hubungannya jika pemimpin melakukan aktivitas pembuatan
keputusan.
Ada 7 model gaya pembuatan keputusan
yang dilakukan pemimpin:
Pemimpin
membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya. Dari model ini terlihat bahwa otoritas yang
digunakan atasan terlalu banyak sedangkan daerah kebebasan bawahan terlalu
sempit sekali.
Pemimpin
menjual keputusan. Dalam
hal ini pemimpin masih terlihat banyak menggunakan otoritas yang ada padanya,
sehingga persis dengan model yang pertama. Bawahan disini belum banyak terlibat
dalam pembuatan keputusan.
Pemimpin
memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide dan mengundang
pertanyaan-pertanyaan. Dalam
model ini pemimpin sudah menunjukkan kemajuan, karena membatasi penggunaan
otoritas dan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Bawahan sudah sedikit terlibat dalam pembuatan
keputusan.
Pemimpin
memberikan keputusan bersifat bersifat sementara yang kemungkinan dapat diubah. Bawahan sudah mulai banyak terlibat dalam
rangka pembuatan keputusan, sementara otoritas pemimpin sudah mulai dikurangi
penggunaannya,
Pemimpin
memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan. Disini otoritas pimpinan digunakan sedikit
mungkin, sebaliknya kebebasan bawahan dalam berpartisipasi membuat keputusan
sudah banyak digunakan.
Pemimpin
merumuskan batas-batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk membuat
keputusan. Partisipasi bawahan
dalam kesempatan ini lebih besar dibandingkan kelima model diatas.
Pemimpin
mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang telah
dirumuskan oleh pimpinan.
Model ini terletak pada titik ekstrem penggunaan kebebasan bawahan, adapun titik
ekstrem penggunaan otoritas terdapat pada nomor satu di atas.
Sumber: