Sabtu, 23 November 2013

Tulisan 3

Mengendalikan Fungsi Manajemen


Definisi
Pengendalian (control) merupakan bagian dari fungsi manajemen. Yang meliputi: Planning, Organizing, Staffing, Leading, dan Controlling.
Istilah pengendalian seringkali dipertukarkan dengan istilah pengawasan, terutama di lingkungan sektor publik (pemerintah). Pengawasan adalah proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan kebijaksanaan, instruksi, rencana dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi controlling adalah menciptakan standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengkomunikasikan revisi dan penyesuaian tersebut keseluruh proses manajemen.

Tahap proses pengendalian yaitu :
  • Perencanaan (planning) 
  • Pelaksanaan tindakan (execution 
  • Evaluasi Tindakan (evaluation)

Tipe Pengendalian dalam Manajemen
  • [Awal] Preliminary
Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya
  • [Saat ini] Concurrent
 Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
  • [Akhir] Post-action
Kadang-kadang disebut kendali feedback, Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

Kontrol Proses Manajemen
Proses pengendalian manajemen melibatkan komunikasi dan interaksi informal di kalangan manajer dan karyawan. Komunikasi informal terjadi melalui memo, rapat, percakapan, bahkan melalui isyarat-isyarat seperti ekspresi wajah. Di samping pengendalian informal, kebanyakan perusahaan mempunyai sistem pengendalian manajemen formal, yang meliputi tahap-tahap pemrograman, penganggaran, operasi dan pengukuran serta pelaporan dan analisis.

Sumber

Sabtu, 02 November 2013

Tugas 2 + Tulisan



A. MOTIVASI
1.      Definisi Motivasi
Motif berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang berarti bergerak, atau bahasa inggris yaitu to move. Motif saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangan pekerjaan dengan gaji yang baik), maupun faktor internal (lapar ingin makan, haus ingin minum). Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
      Jadi Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgito, Basuki, 2008). Plotnik (dalam Basuki, 2008) motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologis dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.

2.      Teori-Teori Motivasi
a.       Drive Theory
Teori dorongan atau drive theory mengatakan bahwa perilaku didorong ke arah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving state) dalam diri orang atau binatang. Yaitu; ketika suatu keadaan dorongan internal muncul, individu didorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong. Pada manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan memuaskan.
Jadi motivasi dapat dikatakan terdiri dari;
1)      Suatu keadaan yang mendorong
2)      Perilaku yang mengarah ke tujuan yang diilhami oleh keadaan terdorong
3)      Pencapaian tujuan yang memadai, dan
4)      Pengurangan keadaan terdorong dan kepuasan subjektif dan kelegaan ketika tujuan sudah tercapai.

b.      Teori Harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
Menurut  Victor Vroom (wikipedia, 2013), mengemukakan bahwa ekspektasi adalah adanya kekuatan dari kecenderungan untuk bekerja secara benar tergantung pada kekuatan dari pengharapan bahwa kerja akan diikuti dengan pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau outcome yang menarik. Jadi harapan merupakan kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan mencapai tujuan.

c.       Teori Tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

d.      Hierarki Kebutuhan, Maslow

Keterangan;
1)      Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah orang yang menggunakan kemampuannya secara menyaluruh. Kemampuan untuk mengaktualisasikan diri dari setiap orang berbeda-beda.
2)      Kebutuhan akan Harga diri. Seperti; prestise, kesuksesan, dan menghargai diri sendiri.
3)      Kebutuhan akan rasa dimiliki atau dicintai. Seperti; kebutuhan untuk afeksi, afiliasi, daaan identifikasi
4)      Kebutuhan akan Rasa Aman. Seperti; keamanan, stabilitas, dan keteraturan.
5)      Kebutuhan Fisik. Seperti; lapar, haus, dan seks.
Dalam hierarki kebutuhan Maslow urutan yang harus dipuaskan adalah dari urutan yang terendah sampai yang tertinggi. Dengan kata lain, untuk memenuhi kebutuhan untuk rasa aman maka kebutuhan fisik haru dipenuhi terlebih dahulu.

Kasus Motivasi
Sumber Kasus:

 Motivasi Kerja
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupeten Mendung Kelabu dihadapkan pada persoalan tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada hari setiap Senin dan Jumat kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapat yang diikuti oleh para pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit diperbaiki sebab banyak karyawan yang mempunyai pekerjaan tambahan di luar kantor .
Basuki sebagai Kabag Kepegawaian, baru saja mengikuti pelatihan mengenai pengembangan sumberdaya manusia pada salah satu perguruan tinggi ternama. Setelah mengikuti pelatihan, Basuki terinspirasi untuk mengadakan perubahan dalam manajemen kepegawaian. Karena setelah dianlisis secara ekonomi, tingkat ketidakhadiran pegawai ini dapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per minggu. Basuki yakin, dengan perubahan ini akan dapat mengurangi kerugian.
Basuki mengajukan rencana untuk menyelesaikan masalah ini kepada atasannya, Kepala Cabang PLN, yang bernama Badjuri. Rencana Basuki adalah sebagai berikut:
Setiap hari Jumat pukul 15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu. Kartu absen semua pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada minggu itu akan dimasukkan ke dalam kotak undian.  Setiap minggu 2 orang pemenang akan mendapatkan hadiah berupa Voucher Rp 500.000,- Pada setiap akhir bulan juga akan diadakan undian bulanan dimana pegawai yang tidak pernah absen saja yang akan diikutkan dalam undian. Undian bulanan menyediakan hadiah bagi satu pemenang berupa Voucer seharga  1 juta Rupiah.
Setelah menyimak rencana Basuki dan mengadakan kalkulasi keuangan dengan Kabag keuangan, Badjuri sebagai Kepala Cabang menyetujui rencana ini, dan langsung diimplementasikan pada bulan berikutnya. Setalah berjalan selama empat bulan, diadakan evaluasi terhadap tingkat ketidakhadiran pegawai. Hasilnya berkat kebijakan tersebut tingkat ketidakhadiran per minggu hanya sekitar 2 persen. Tetapi kemudian muncullah suatu persoalan. Beberapa pegawai datang tapi tidak jelas melakukan pekerjaan apa, beberapa pegawai memaksakan diri untuk datang ke kantor  walaupun dalam keadaan sakit yang perlu istirahat, sehingga memungkinkan terjadi penularan terhadap pekerja yang sehat.

Analisis
Menurut pendapat saya kasus tersebut diatas sesuai dengan teori harapan, yang mengatakan bahwa; adanya kekuatan dari kecenderungan untuk bekerja secara benar tergantung pada kekuatan dari pengharapan bahwa kerja akan diikuti dengan pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau outcome yang menarik. Jadi harapan merupakan kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan mencapai tujuan. Sama hal nya dengan kasus diatas kehadiran para pegawai untuk kerja dikarenakan adanya kebijakan baru berupa Voucher Rp 500.000,-. Untuk 2 orang pemenang bagi pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada setiap minggu. Dan juga pada setiap akhir bulan akan diadakan undian bulanan bagi pegawai yang tidak pernah absen akan diikutkan dalam undian. Undian bulanan menyediakan hadiah bagi satu pemenang berupa Voucer seharga  1 juta Rupiah. Oleh sebab ‘outcome menarik’ ini yang berupa voucher maka motivasi pegawai untuk bekerja lebih meningkat, walaupun adapula akibat yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut.
 
Sumber; 
Basuki, A. M. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Gunadarma.

Riyanti, D. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Gunadarma.
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi