A. SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Sistem Informasi
Menurut
Turban, Mc Lean, & Wetherbe sistem informasi merupakan sebuah sistem
informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Sedangkan menurut
Alter sistem informasi merupakan kombinasi antara prosedur kerja, informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah perusahaan.
Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu. Menurut Wundt
(dalam Basuki, 2008) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness). Dari
batasan ini dapat dikemukakan bahwa dalam psikologi, keadaan jiwa direfleksikan
dalam kesadaran manusia. Unsur kesadaran merupakan hal yang dipelajari dalam
psikologi. Branca (dalam Basuki, 2008) menyatakan bahwa psikologi merupakan
ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia. Selain dua pengertian diatas
psikologi juga merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan
proses mental (Plotnik, dalam Basuki, 2008).
Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan (ilmiah yang mempelajari
perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran, proses mental, aktivitas motorik,
kognitif, dan juga emosional (Bassuki, 2008).
Sistem Informasi
Psikologi
Sistem
informasi psikologi adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi
dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dn menyimpan data mengenai
perilaku serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut
dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Lebih
mudahnya sistem informasi psikologi merupakan sebuah sistem yang digunakan
untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis (kerja
sama antara bidang komputer dan psikologi yang bermanfaat untuk peningkatan
kualitas psikologi). Penggunaan sistem informasi dalam psikologi memungkinkan
karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih dapat dikelola oleh
komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual (tes yang diberikan secara komputerisasi), penggunaan eye-tracking, serta teknologi virtual
reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan
gangguan-gangguan psikologis. Bentuk nyata lainnya adanya e-counseling, yaitu penawaran suatu proses psikoterapis yang
menggunakan media komunikasi (internet) untuk proses awal psikoterapi, sebelum
dilanjutkan secara face to face.
Sumber:
Basuki, A.M. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma